Memetik Manfaat Menulis Blog
Pada: 4/14/2020
Menulis sebetulnya bukanlah hal yang sangat saya senangi. Apalagi menulis blog. Namun saya sadar, ketrampilan menulis itu amat saya perlukan. Karena itu, saya memaksa menulis lewat blog dengan harapan dapat memperoleh manfaat yang nyata.
Manfaat pertama yang saya harapkan adalah adanya wadah curah ide secara jelas. Kadang, pada saat-saat tertentu saya memikirkan satu ide, lalu di saat yang lain saya menemukan ide baru lainnya yang bisa saja berkaitan, atau malah berbeda dan bertentangan. Sayangnya semua ide itu datang secara acak, bercampur aduk, dan menguap begitu saja karena tak pernah terdokumentasikan.
Melalui blog, saya ingin mencurahkan ide atau pemikiran secara lebih rinci dan terstruktur. Tentu akan ada kepuasan batin yang luar biasa jika kelak ide-ide tersebut menjadi suatu rangkaian pemikiran yang bermanfaat. Kalaupun tidak, saya sudah memiliki dokumentasi ide untuk bahan evaluasi diri.
Manfaat kedua, saya ingin terdorong keluar dari zona nyaman. Tersebab, manusia akan terus bergerak dan menjadi maju ketika berani keluar dari zona nyaman tersebut. Kenapa lewat menulis blog? Menulis membutuhkan waktu tersendiri, yang artinya menambah deretan aktivitas rutin yang telah nyaman saya jalani selama ini. Padahal kadang saya sudah (merasa) sangat sibuk.
Saya harus bisa melawan hal itu dengan cara mengatur pemanfaatan waktu sebaik mungkin. Rasanya selama ini saya masih banyak melakukan aktivitas yang tidak produktif. Saya harus berubah. Amat merugi jika saya tak mampu memanfaatkan anugerah waktu yang telah diberikan Tuhan itu. Bukankah Tuhan telah mengingatkan hal tersebut secara gamblang dalam firman-Nya?
"Demi waktu, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian."
Saya berharap bisa mengganti aktivitas-aktivitas tidak produktif dengan mencari bahan dan menyiapkan tulisan untuk mengisi blog. Ke depan saya berharap bisa menulis secara rutin. Dengan begitu saya harus dapat memanfaatkan waktu dengan baik, meningkatkan disiplin pribadi, dan tidak masuk golongan orang-orang yang merugi sebagaimana difirmankan oleh Tuhan tadi.
Zona nyaman berikutnya yang saya lawan adalah kekhawatiran akan kualitas tulisan. Dengan menulis di blog tentu saya sadar bahwa tulisan tersebut akan menjadi konsumsi publik. Padahal saya termasuk orang yang belum begitu percaya diri untuk membuat tulisan yang dibaca banyak orang. Apalagi jika kemudian berselancar dan membandingkan diri dengan tulisan-tulisan pada blog-blog lainnya. Ada rasa minder.
Namun saya berusaha melawan rasa tersebut. Karena itu saya akan berupaya membuat tulisan yang (minimal) layak baca. Tentu juga akan saya dukung dengan mengoptimalkan daya kreativitas yang saya miliki. Kelak saya berharap bisa naik kelas, menjadi penulis yang percaya diri dengan tulisan sendiri.
Manfaat yang ketiga, menulis blog menjadi ladang berlatih bagi saya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi tulis. Tak seperti cara komunikasi lisan, menulis memerlukan teknik penyampaian yang berbeda karena intonasi suara dan ekspresi wajah tidak akan mampu tertuang di dalam tulisan. Situasi seperti itu bisa menimbulkan risiko komunikasi berupa terjadinya salah persepsi atau gagal dalam penyampaian pesan. Karena itu, seorang penulis yang baik dituntut mampu meminimalkan risiko komunikasi tersebut.
Saya perlu berlatih membuat rangkaian kalimat yang jelas, lugas, mudah dipahami, menarik, dan tidak monoton. Saya juga perlu mengasah kemampuan memilih kata dan diksi yang tepat. Hal ini akan sangat membantu saya bertransformasi menjadi seorang komunikator tulis yang andal. Tentu saja kemampuan seperti ini juga sangat bermanfaat dalam dunia kerja saya.
Menulis tak mungkin dilakukan tanpa ada bahan tulisan. Saya perlu mencari dan mengumpulkan bahan-bahan yang relevan dengan tema-tema yang akan saya tulis. Membuat blog ini menuntut saya untuk memperluas wawasan tentang berbagai hal dalam rangka menemukan tema-tema yang menarik untuk ditulis. Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang amat cepat harus diikuti dengan upaya meng-update diri setiap waktu.
Saya perlu mengubah kebiasaan lama yang bermalas-malasan membaca atau hanya pilih membaca tema-tema tertentu saja. Toh segala sumber informasi itu telah tersedia begitu banyaknya lewat internet. Di sinilah saya secara sadar atau tidak sadar akan memperoleh manfaat berikutnya, berupa peningkatan ilmu dan pengetahuan. Konsep pembelajaran sepanjang hayat bukan hanya menjadi slogan semata.
Demikianlah manfaat menulis blog yang saya harapkan. Adakah manfaat lain yang bisa Anda tambahkan agar makin membakar semangat saya?